BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap manusia pasti akan mengalami suatu perubahan dari masa bayi
hingga dewasa. Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan-perubahan untuk menuju
ke tahap dewasa, yaitu pertumbuhan dan perkembangan dengan tahapan tertentu
sesuai dengan umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai remaja
kecil, karena anak itu berbeda dengan orang dewasa mulai dari fisik, pola pikir
dan cara berpikir yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat, tapi
pokok permasalahannya berbeda. Sehubungan dengan itu, sampai saat ini masih
banyak para pendidik yang kurang memahami dua kata tersebut.
Hal itulah yang melatar belakangi pembuatan makalah ini. Dengan
harapan selain menjadi bahan
referensi mata kuliah pengantar psikologi, semoga
makalah ini juga dapat membantu para pendidik mengenal apa itu pertumbuhan dan
perkembangan pribadi manusia, sehingga dapat mengajarkan ilmunya sesuai pribadi
manusia tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Ø Apa pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan?
Ø Bagaimana tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan?
Ø Apa saja ciri-ciri dari pertumbuhan dan perkembangan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pertumbuhan
dan Perkembangan
2.1.1 Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan perubahan
kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Perubahan kuantitatif dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari
tidak ada menjadi ada, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas,
dan sebagainya. Pertumbuhan pribadi sebagai perubahan kuantitatif pada material
pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan material seperti sel,
kromosom, butir darah, rambut, dan tulang tidak dapat dikatakan berkembang
melainkan tumbuh. Begitu juga material pribadi, seperti kesan, keinginan, ide,
pengetahuan, nilai, selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat
dikatakan berkembang melainkan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dinyatakan
dalam bentuk perubahan yang terjadi pada bagian-bagian material, tetapi
pertumbuhan itu sendiri mempunyai sifat kesatuan dan keumuman, dalam hal ini suatu organisme.[1]
Contoh, seorang bayi
lahir dengan ukuran fisik yang masih pendek dan kecil. Semakin lama akan
mengalami perubahan sesuai dengan umurnya, tubuh bertambah tinggi atau panjang
yang dapat diketahui dengan pengukur tinggi badan atau berat badan semakin
banyak yang dapat diketahui dengan menimbangnya juga, dan lainnya yang
berkaitan dengan fisik. [2]
2.1.2
Pengertian Perkembangan
Perkembangan merupakan
suatu proses yang pasti dialami oleh setiap individu, perkembangan ini adalah
proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang
individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di
dalam diri manusia. Akhmad Sudarjat : 2008, memberikan definisi bahwa,
“perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau
dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya.”[3]
Seorang individu
mengalami perkembangan sejak masa konsepsi, serta akan berlangsung selama
hidupnya. “perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir
dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan, dan tingkah laku pada masa usia
dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleksdan berlanjut dengan
kematangan sepanjang hidup.”(Dr.Siti Aminah soepalarto, SpS(K): 2008).[4]
Contoh, seorang bayi
yang awalnya lahir dengan struktur jaringan dan fungsi organ yang masih
sederhana. Mereka hanya bisa berguling-guling belum bisa seutuhnya bergerak dan
semakin lama ada perubahan sedikit demi sedikit. Bisa merangkak, tahu
orang-orang disekitar, belajar berjalan dan belajar berbicara sehingga otot dan
kekuatan jaringan syarafnya semakin sempurna. [5]
2.2
Fase-fase Pertumbuhan dan Perkembangan Pribadi Manusia
2.2.1 Fase-fase Pertumbuhan Pribadi Manusia
Manusia secara genetis mula-mula terjadi dari satu sperma dan satu
telur. Sperma adalah satu tetes air senggama. Dari setetes air senggama saja
sudah terdiri atas berjuta-juta sperma yang dapat dilihat melalui mikroskop
yang berbentuk menyerupai bulatan kepala, berekor panjang, dan bergerak.
Didalam satu sperma yang kecil itu terkandung benda-benda teramat kecil
sejumlah dua puluh empat yang disebut kromosom. Berjuta-juta sperma berenang
memasuki rahim ibu, hanya satu diantaranya yang dapat sampai ke sasaran, yaitu
sel telur. Dua puluh empat kromosom dari ayah dan dua puluh empat kromosom dari
ibu, masing-masing berpasangan di dalam indung telur. Dua puluh empat pasang
kromosom inilah penentu turunan fisik dari kehidupan pribadi manusia.
Pertumbuhan berlanjut terus dengan adanya proses devision dan redevision
(pembagian sel dan pembelahan kembali pada sel-sel). Pembelahan dan perpasangan
kromosom seperti per yang semakin lama semakin rapat. Rapatan kromosom ini
tumbuh dan semakin banyak membentuk butiran yang disebut genes. Setelah itu
telur menjadi masak dan masuklah saraf dari pihak ibu. Sel-sel tidak lagi
tinggal bersama. Tatkala jumlah sel masih terbatas, sel-sel tu mulai mengadakan
spesialisasi, yaitu beberapa menjadi sel-sel tulang, sebagian menjadi sel-sel
kulit, sebagian menjadi sel-sel daging, sebagian menjadi sel-sel otak, sebagian
menjadi sel-sel otot, dan sebagainya. Semua sel yang telah terspesialisasi ini
tumbuh terus dan membentuk berbagai bagian dari tubuh manusia. [6]
Selama sembilan bulan bayi mengalami pertumbuhan sehingga memiliki
bentuk dan struktur tubuh yang lengkap meliputi jari, kaki, lengan, genital,
system saraf, organ indra, kelenjar endokrin, tulang, kulit, otot-otot, dan
lain-lain. Sejak lahir, alat-alat indera sudah siap pakai, tetapi baru
berfungsi beberapa saat sesudah lahir. Setelah dilahirkan pertumbuhan fisik
anak terjadi secara pesat pada tahun pertama, pada tahun kedua anak tumbuh
secara pelan-pelan tetapi konstan selama sepuluh tahunan. Ketika anak menuju ke
puncak masa remaja, pertumbuhannya terjadi dengan pesat, setelah itu untuk
menuju ke taraf dewasa jasmani kecepatan pertumbuhan semakin menurun. Setelah
usia 21 tahun, badan semakin kekar progresif menuju ketuaan dan akhirnya mati. [7]
2.2.2 Fase-fase Perkembangan Pribadi Manusia
Sigmund
Freud menekankan bahwa kehidupan pribadi manusia pada dasarnya adalah libido
seksualitas. Pembentukan pribadi seseorang terjadi dari lahir sampai usia
20 tahun. Freud mengemukakan adanya enam tahap perkembangan fisiologi manusia,
yaitu sebagai berikut. [8]
1.
Tahap oral (umur 0 sampai
sekitar 1 tahun).
Dalam tahap ini, mulut bayi merupakan
daerah utama dari aktivitas yang dinamis pada manusia.
2.
Tahap anal (antara umur
1 sampai 3 tahun).
Dalam tahap ini, dorongan dan
aktivitas gerak individu lebih banyak terpusat pada fungsi pembuangan
kotoran.
3.
Tahap falish (antara
umur 3 sampai 5 tahun).
Dalam tahap ini, alat kelamin
merupakan daerah perhatian yang penting dalam pendorong aktivitas.
4.
Tahap latent (antara
umur 5 sampai 12-13 tahun).
Dalam tahap ini, dorongan aktivitas
dan pertumbuhan cenderung bertahan dan istirahat dalam arti tidak meningkatkan
kecepatan pertumbuhan.
5.
Tahap pubertas (antara
umur 12-13 tahun sampai 20 tahun).
Dalam tahap ini, dorongan aktif
kembali, kelenjar endokrin tumbuh pesat dan berfungsi mempercepat
pertumbuhan ke arah kematangan.
6.
Tahap genital (setelah
umur 20 tahun dan seterusnya).
Dalam tahap ini, pertumbuhan genital
merupakan dorongan penting bagi tingkah laku seseorang.
2.3
Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Pribadi Manusia
2.3.1
Ciri-ciri Pertumbuhan
Pribadi Manusia
Pertumbuhan terjadi
secara fisiologis terhadap material kehidupan. Pertumbuhan material ternyata
tidak hanya kuantitatif, tetapi juga kualitatif. Hukum-hukum yang mengatur
pertumbuhan adalah :
1.
Pertumbuhan bersifat
kuantitatif serta kualitatif,
2.
Pertumbuhan merupakan suatu
proses yang berkesinambungan dan teratur,
3.
Tempo pertumbuhan adalah tidak
sama,
4.
Tahap perkembangan berbagai
aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda,
5.
Kecepatan serta bola pertumbuhan
dapat dimodifikasi oleh kondisi ini di dalam dan di luar badan, dan
6.
Setiap individu tumbuh menurut
caranya masing-masing yang unik.
2.3.2
Ciri-ciri Perkembangan
Pribadi Manusia
Hukum perkembangan dalam kepribadian manusia meliputi :
1.
Perkembangan bersifat
kualitatif,
2.
Perkembangan sangat dipengaruhi
oleh proses dan hasil belajar,
3.
Usia ikut mempengaruhi
perkembangan,
4.
Masing-masing individu
mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda,
5.
Setiap spesies perkembangan
individu mengikuti pola umum yang sama, perkembangan dipengaruhi oleh hereditas
dan lingkungan pendidikan. Untuk itu harus melakukan usaha-usaha seperti
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memotivasi kegiatan anak untuk
belajar, dan membimbing perkembangan anak ke arah perkembangan yang optimal.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Pertumbuhan diartikan perubahan
kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan,
2.
Perkembangan adalah proses yang
bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang
ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri
manusia,
3.
Selama sembilan bulan manusia
hidup dalam perut ibu. Setelah dilahirkan pertumbuhan anak terjadi dengan pesat
pada tahun pertama. Pada tahun kedua, anak tumbuh secara perlahan tapi konstan
selama sepuluh tahunan. Ketika anak menuju ke puncak masa remaja,
pertumbuhannya terjadi dengan pesat, setelah itu untuk menuju ke taraf dewasa
jasmani kecepatan pertumbuhan semakin menurun.
4.
Freud mengemukakan adanya enam
tahap perkembangan fisiologi manusia, yaitu : tahap oral, tahap anal, tahap
falish, tahap laten, tahap pubertas, dan tahap genital.
DAFTAR PUSTAKA
H. Djaali, 2011.
Psikologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar