Senin, 13 Februari 2012

Berpikir Induktif


  Berpikir Induktif
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum3. Induksi juga merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum4.
Proses berpikir induktif adalah kebalikan dari berpikir deduktif, yakni pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Menarik
kesimpulan umum dari kata khusus berdasarkan pengamatan empiris tidak menggunakan rasio atau penalaran, tetapi menggunakan cara lain, yakni menggeneralisasikan fakta melalui statistika.
           Contoh :
           Kita ingin mengetahui selera atau minat warga kota bandung terhadap jenis film yang paling disukai. Kemudian dipilih beberapa jenis yang sering diputar di sebagian besar bioskop yang ada di kota bandung. Misalnya ada tiga jenis film, yakni film india, film mandarin, film nasional. Pertanyaan yang diajukan adalah : jenis film manakah yang paling disukai warga kota bandung?.
           Dari contoh diatas dapat kita membuat praduga atau hipotesis sebagai berikut :
a.       Warga kota bandung lebih menyukai film nasional daripada film india.
b.      Warga kota bandung lebih menyukai film india daripada film mandarin.
c.       Warga kota bandung lebih menyukai film mandarin daripada film nasional.
d.      Warga kota bandung lebih menyukai film india daripada film nasional.
e.       Dan seterusnya berdasarkan kemungkinan lainnya.
Untuk menguji manakah hipotesis yang paling betul, kita tidak mungkin mengkaji teori atau argumentasi teoritis, tetapi perlu pengamatan langsung di beberapa gedung bioskop. Misalnya menghitung jumlah karcis yang terjual pada saat film tersebut diputar. Langkah selanjutnya adalah jumlah karcis yang terjual untuk setiap jenis film tersebut dibandingkan. Usaha menghitung jumlah karcis yang terjual ini dilakukan beberapa kali di beberapa gedung bioskop yang ada di kota bandung. Pada akhirnya dihitung rata-rata jumlah pengunjung untuk ketiga film tersebut.
Hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut adalah kesimpulan umum mengenai minat warga kota bandung terhadap jenis film yang disukai diantara ketiga jenis film tersebut. Kesimpulan tersebut semata-mata hanya didasarkan atas hasil analisis data tanpa didukung oleh penalaran teoritis. Demikian juga hipotesis tidak diturunkan dari teori keilmuan. Oleh sebab itu, kesimpulan berpikir induktif masih harus dipertanyakan. Ada semacam kecenderungan kebenaran hasil analisis data dikaitkan dengan teori ilmiah hanya sekedar untuk membenarkan kesimpulan induktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar